panjang ku hela nafas
kulihat langitku begitu luas
bumiku nyata terhempas bebas
rasaku ingin sentuh seluruh awan
ingin ku tapaki seluruh daratan
namun hatiku tertunduk
ku hanyalah mkluk kecil yg harus sadar
berat nafas kuteguk
ku tak punya sayap lebar tuk terbang keawan
kakikupun takkan sanggup tuk tapaki seluruh daratan
serasa leherku harus terbekuk
tak semestinya ku bermimpi besar
aku hnya mkluk kecil yg butuh naungan
tak seharusnya ku harap sesuatu yg berlebihan
petikan petikan kata yg buatku mengerti sesuatu tentangmu
kau seindah langit yg begitu luas
kau sehebat daratan yg terbentang
menginginkanmu dan berharap tuk bersamamu
seakan buatku tak mengingat bhwa ku butuh bernafas
hanya seperti mimpi memetik bintang
bayang-bayang kuterbayang dan ku berfikir lepas tentangmu
saat ini belasan, remaja penuh ceria, sederhana dan sempurna
bintang-bintangpun terang mengukir jelas kisahmu
cerita-cerita ceria yg membuat hidupmu penuh makna
berbeda denganku, hidupku, jiwa dan ragaku
kuhanya bisa kagumi ceria dan sederhanamu yg sempurna
seperti terangnya bintang kubayangkan semua tentangmu
rahasia hatiku tentangmu adalah aku terpana
tak mengerti mengapa aku tersenyum sendiri
ketika tatapan matamu terlintas dalam benakku
tak mengrti pula mengapa ku merasa senang
ketika teringat jelas raut ceria dan senyummu
entah apa yg terjadi, tak bisa ku mengerti
senyum ceriamu seprti terpatri dalam hati
tak peduli apa yg kan terjadi nanti
kursa kau kan selalu jd pujaan hati
ku rasa ku takkan bisa sadarkan diri
meskipun ku tau ku bukan lagi remaja
pi ku tak sanggup tutupi hati
hatiku berkata, kau adalah sempurna
ku tuliskan kata dalam hidupku
- bukan cantik yg selalu menarik
- bukan rupa yg penuh pesona
- bukan manja yg miliki wajah ceria
- hanya kau berbeda
- kau milki jiwa yg sederhana
- itu yg aku suka
kataku untuk jiwa dan hatiku
meski ku takkan pernah berjanji
krna ku tak tw kapan ku kan mati
namun ku berharap dalam hidupku
ku ingin lakukan sesuatu untuk hidupmu
lakukan hal yang berarti bagimu
sebisa dan semampuku
mengalir seperti darah dalam tubuhku
from ddr to ddr
Tidak ada komentar:
Posting Komentar